RSS FEED

Minggu, 08 Mei 2011

PENGERTIAN LAPORAN

- Laporan adalah suatu bentuk penyampaian berita, keterangan, pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang (authority) dan tanggungjawab (responsibility) yang ada pada mereka.

- Salah satu cara pelaksanaan komunikasi dari pihak yang satu ke pihak yang lain.

2. DASAR- DASAR MEMBUAT LAPORAN

Laporan pada dasarnya adalah alat komunikasi, agar dapat digunakan sebagai alat komunikasi yang efektif, sebuah lapran harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

· Data dan akta dalam laporan harus lengkap.

· Laporan yang dibuat harus jelas.

· Laporan yang dibuat harus benar/ akurat.

· Sistematis,laporan harus diorganisasikan sedemikian rupa dengan system pengkodean yang teratur. Laporan yang sistematis juga menunjang unsur kejelasan yang sudah diciptakan oleh unsur – unsur bahasa.

· Objektif

· Tepat waktu, ketepatan waktu mutlak diperlukan. Karena keterlambatan laporan bisa mengakibatkan keterlambatan pengambilan keputusan.

3. MACAM-MACAM LAPORAN

1. Berdasarkan bentuk laporan:

· Laporan berbentuk Memo

Biasanya laporan pendek yang memuat hal – hal pokok saja, dan beredar di kalangan intern organisasi.

· Laporan berbentuk Surat

Isinya lebih panjang daripada laporan yang berbentuk memo, sekitar tiga lembar folio. Bisa ditujukan ke luar organisasi.

· Laporan berbentuk naskah

Laporan ini bisa panjang atau pendek. Bila panjang dibuat dalam format buku, dan dalam penyampaiannya mutlak diperlukan surat atau memo pengantar.

· Laporan berbentuk Campuran

Laporan ini tidak lain gabungan antara bentuk naskah dengan memo atau surat. Dibuat begini karena isinya cukup kompleks sehingga harus dipadukan dengan bentuk naskah agar pengkodean bagian – baiannya lebih mudah dilakukan.

2. Berdasarkan Waktu Penyampaian

· Laporan Insidental

Laporan ini tidak disampaikan secara rutin, hanya sekali- sekali saja dalam rangka suatu kegiatan yang tidak terjadwal tetap.

· Laporan Periodik

Ditulis dalam suatu periode tertentu dan dinamai sesuai periodenya pula. Contoh: Laporan harian, Mingguan, Bulanan dan seterusnya.

3. Berdasarkan Maksud pelaporan

· Laporan informativ, yaitu laporan yang dimaksudkan untuk memberi informasi dan bukan dimaksudkan untuk memberi analisis atau rekomendasi. Titik pentingnya adalah pemberian informasi yang akurat dan terinci.

· Laporan rekomendasi, yaitu laporan yang di samping memberikan informasi juga menyertakan pendapat si pelapor, dengan maksud memberikan rekomendsasi (usul yang tidak mengikat). Meski demikian akurasi dan rincian informasi tetap diperlukan supaya rekomendasi yang diberikan juga meyakinkan.

· Laporan analitis, yaitu laporan yang memuat sumbangan pikiran si pelapor, bisa berupa pendapat atau saran, setelah melalui analitis yang matang dan mendalam. Kebanyakan laporan akademis berada pada kategori ini.

· Laporan Pertanggung jawaban, dii mana si pelapor memberi gambaran tentang pekerjaan yang sedang dilaksanakan (Progress report) atau sudah dilaksanakan (bersifat evaluatif).

· Laporan Kelayakan (feasibility report), Pelapor menganalisis suatu situasi atau masalah secara mendalam untuk menuju penilaian yang bersifat pilihan: layak atau tidak. Berbagai alternative dinanalisis, kemudian ditentukan mana yang lebih baik.

4. Laporan menurut bahasa yang digunakan

· Laporan yang ditulis secara popular, yaitu menggunakan kata-kata sederhana, kadang-kadang diselingi dengan kalimat humor/lucu. Bentuk laporan ini bisa disebut juga dengan laporan non formal, yaitu laporan yang tidak memenuhi beberapa unsure formal. Laporan ini bersifat pribadi yang disesuaikan dengan kepentingan penulisannya.

· Laporan yang ditulis secara ilmiah, yaitu sebagai hasil peneliti. Biasanya isinya singkat tetapi padat dan sistematis serta logis. Bentuk laporan ini disebut dengan laporan formal.

4. FUNGSI LAPORAN

Penyampaian laporan biasanya dilakukan oleh seorang bawahan kepada atasan, dalam hal ini adalah atasan yang memberikan tugas / perintah atau yang mempunyai fungsi kontrol dan pengawasan atas dirinya atau atas kegiatan yang dilaporkan. Laporan juga bisa bersifat koordinatif (komunikasi horizontal) bila ditulis oleh petugas dengan posisi sejajar dengan pembacanaya.
Atas dasar itu pelaporan mengandung empat fungsi:

1. Fungsi informatif, laporan digunakan sebagai sumber informasi bagi pembacanya.

2. Fungsi pertanggung jawaban, laporan merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban penulis terhadap pembaca laporan / atasannya, atau tugas yang harus dan telah dilaksanakannya.

3. Fungsi pengawasan, dengan membaca laporan seorang atasan bisa mengawasi bawahan serta tugas yang dilakukan bawahan tanpa harus melihat langsung.

4. Fungsi pengambilan keputusan, Laporan dari bawahan dapat digunakan oleh atasan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan. Juga berlaku untuk laporan koordinatif. Seorang Kepala Bagian atau Manajer dapat menggunakan laporan Manajer lain untuk membuat keputusan di bagiannya sendiri.

5. SISTEMATIKA LAPORAN

Hendaknya dalam membuat laporan, laporan tersebut dapat menjawab semua pertanyaan mengenai: apa (WHAT), mengapa(WHY), siapa(WHO), dimana(WHERE), kapan (WHEN), dan bagaimana (HOW). Dalam penyusunan laporan, urutan isi laporan sebaiknya diatur, sehingga penerima laporan dapat mudah memahaminya. Urutan isi laporan, sebagai berikut :

1. Pendahuluan

Pada bagian pendahuluan, harus disebutkan tentang:

a. Latar belakang kegiatan

b. Dasar hukum kegiatan

c. Tujuan kegiatan

d. Ruang lingkup isi laporan

2. Isi laporan

Pada bagian ini, harus dimuat segala sesuatu yang ingin dilaporkan, antara lain:

a. Jenis kegiatan

b. Tempat dan waktu kegiatan

c. Petugas kegiatan

d. Persiapan dan rencana kegiatan

e. Peseta kegiatan

f. Pelaksanaan kegiatan

g. Kesulitan dan hambatan

h. Hasil kegiatan

i. Kesimpulan dan saran.

3. Penutup

Pada bagian ini, penulis dapat menuliskan ucapan terima kasih serta menambahkan kesimpulan dan saran.

SUMBER :

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_organisasi_dan_metode/bab8_penulisan_laporan.pdf

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/06/pengertian-laporan/

http://www.pusdiknakes.or.id/info/ujian/bhsindo.pdf

http://jilena.blogdetik.com/2009/03/10/membuat-laporan/

http://nda-kamal.blogspot.com/

Ganti Avatar di Koprol Melalui Telepon Seluler

Pada awalnya, koprol.com tidak menyediakan fitur untuk menganti avatar melalui versi mobile-nya. Jadi selama ini koprollers harus menggunakan PC untuk mengubah avatar atau profile picture. Tetapi saat ini sudah dapat dilakukan. Bagaimana caranya?
Klik setting yang ada di paling bawah halaman versi mobile.
Klik tab avatar.
Klik browse untuk mengunggah (upload) file foto dari telepon seluler. Kemudian klik submit. Atau bisa juga memilih dari foto-foto yang sudah pernah diunggah sebelumnya, dengan cara mengklik set as default di sebelah kanan foto yang diinginkan menjadi avatar atau profile picture terbaru.
Apakah bisa menghapus foto-foto yang ada di albumnya?
Seperti yang tertera di halaman tersebut, untuk menghapus fotonya hanya bisa dilakukan melalui PC saja.
Catatan:
Sepertinya masih ada beberapa tipe telepon seluler yang tidak bisa mengunggah file foto langsung dari telepon selulernya.

from :: http://sikodok.com/

Jumat, 06 Mei 2011

Dear : Ukhti….

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Maafkan aku ukhti…
Karena hari ini aku harus jujur untuk men”cambuk”mu dengan kata-kata yang ku harapkan kau kesakitan dan berusaha untuk tak ku”cambuk” lagi…

Di kejahiliahanku dulu aku sempat mengagumimu secara diam-diam. Pada saat ku lihat kau dengan percaya diri mengenakan baju “kebesaranmu” yang menghalangi setiap pandangan laki-laki untuk menikmati keindahan auratmu. Saat itu jangankan aku, bahkan orang kafir sekalipun menoleh ke arahmu. Kau sangat hebat dalam usaha menjaga perhiasan yang Allah berikan kepadamu. Aku berteriak dalam hati, “Allahu akbar…Allahu Akbar…Laa Ilaaha Illallah..”

Di kejahiliahanku dulu aku sempat mengagumimu secara diam-diam, pada saat kau bertilawah dengan syahdu di sudut masjid. Aku ingat saat itu kau sungguh luar biasa, suaramu tak hanya membiusku dan aku yakin Malaikat meng-amini indahnya lantunan ayat-ayat suci kitabullah. Kau sampaikan dengan sempurna, aku bertasbih dalam hati “Subhanallah…subhanallah..”

Di kejahiliahanku dulu aku sempat mengagumimu secara diam-diam,. Pada saat kau ada di deretan akhwat-akhwat tangguh yang berseru di bawah terik matahari, meneriakan kebenaran Allah dan membela rakyat dengan lantangnya kau angkat tangan, “Hidup maha siswa! Allahu Akbar!” dan kau menyadarkan kami, begitulah caramu berdakwah. Saat itu aku berucap “Masya Allah…Masya Allah…Allahu Akbar..”. Dan aku merasa kecil sekali di hadapanmu.

Di kejahiliahanku dulu aku sempat kagum padamu secara diam-diam,.Pada saat aku kira engkau begitu sayang dengan orang di sekitarmu dan keluargamu, lembut mengatakan kebenaran, sifat bersahabatmu dengan generasi muda, caramu menghadapi masalah, tabahnya dirimu menghadapi kehidupan, kuatnya hati dan komitmenmu terhadap hubungan antara sesama dan lawan jenis. Konsistennya dirimu dalam mengamalkan Al-Quran dan sunnah, dan kecintaanmu terhadap akhlak Rosulullah dan para sahabat.

Tapi….ternyata aku salah ukhti….

Aku tak lagi mengagumimu karena ku tau ketakutanmu pada-Nya tak sebesar yang ku kira, begitu gampangnya engakau mengumbar kata sayang dengan laki-laki yang bukan muhrimmu. Saling berbalas perhatian yang tak semestinya, tertawa dengan candaan yang menyita perhatian lawan jenismu. Saat itu, kau kemanakan Allah..?? Saat itu, dimanakah imanmu bersemayam..??

Aku tak lagi mengagumimu karena ku tau ketakutanmu pada-Nya tak sebesar yang ku kira, karena pakaian “kebesaranmu” tak jadi jaminan sucinya hatimu dari pikiran kotor, mulutmu tak terkontrol dengan gosip murahan. Lalu, apa yang membedakanmu dengan wanita awam..?? Dimana kau selipkan rasa malu yang akan mengangkat derajatmu lebih tinggi dari mereka yang tak tersentuh dakwah ke islaman..??

Ukhti…..
Aku tak lagi mengagumimu karena ku tau ke Islamanmu masih goyang, terombang ambing dengan kebatilan. Seharusnya kau sadar bahwa air yang cair itu tak bisa bersatu dengan minyak yang kental, kau tidak bisa mencampur yang hak dan yang batil, kau tidak bisa menyatukan yang benar dan yang salah secara serentak. Karena itu merupakan hal yang berlawanan.

Ukhti……
Kau bukan akhwat beneran ternyata…!!!
Lihat inbox di Hp mu ukhti, betapa banyak sapaan balas berbalas tentang perhatian dan dakwah cinta pribadimu ke lelaki muda yang kau incar..??

Lihat email dan inbox di FB mu ukhti, berapa banyak gombalan dan rayuan atas nama silaturahmi yang tak jelas..??

Sadarkah bahwa engakau menutup aurat agar kau tak di samakan dengan wanita gampangan..??

Sadarkah bahwa engkau di anggap lebih tau prihal Iman & ke Islaman..??

Sadarkah engakau adalah tuang agama & negara..??

Bukankah nanti engkau yang alan mengajari anak-anakmu tentang syurga dan neraka..??

Ayolah ukhti…..
Buat Islam ini bangga oleh ke “akhwatan” mu
Buat kami bangga dengan ke Islamanmu yang benar-benar Islam.

Kini, layakkan dirimu dengan panggilan akhwat..!!
Akhlak sejati yang hanya berjalan yang halal untukmu, agar bidadari syurga benar-benar mencemburuimu.

Maafkan aku ukhti…..
Semoga ini bisa membukakan mata hatimu.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…

by : http://luqmanbapao13.wordpress.com/

Wahai ukhti…

Senyummu mampu tenangkan hati yang gelisah dideru ombak dilautan, tutur katamu lembut menyentuh kalbu, namun tetap tegas menjaga izzah dihadapan ikhwan.

Perangaimu mempesona, kesederhanaan membuatmu tampak semakin istimewa. Bukan emas permata yang menghiasimu, tapi air wudhu yang memancarkan cahaya diwajahmu, begitu menyilaukan…
Bukan bermahkotakan berlian yang meninggikan kehormatanmu, tapi jilbab lebar dan pakaian yang menutup rapi seluruh auratmu…sangat mempesona…

Hijab diri, hijab hati, amat rapi membalutmu duhai ukhti, tak kau biarkan lelaki bebas memandangmu, tak kau biarkan pria menyentuhmu, tak kau biarkan ikhwan mengotoro hatimu yanh suci…

Pandanganmu lekat penuh kehangatan kepada saudarimu namun tertunduk pada lawan jenis yang bukan mahrammu….

Lincah gerakmu, cepat pergerakanmu, medan dakwah kau terjang meski harus berhadapan dengan onak duri dan jamannya fitnah….
Semua kau lalui dengan ikhlas tanpa banyak mengeluh…
Hanya senyum terindah yang kau hadiahkan kepada mereka yang ada disekitarmu…..

Amanah yang kau pikul membuatmu semakin terlihat kurus, ukhti…meski aktivitasmu begitu padat namun shaum sunnah tak pernah kau tinggalkan…
2/3 malam yang dingin, disaat sebagian besar manusia terlelap dalam mimpi indah, dirimu yang sudah teramat lelah malah terbangun, menunaikan shalat qiamul-lail, bermunajat kepada Rabb mu, memohon kekuatan atas setiap beban yang tengah kau pikul…..
Memohon energi untuk menjalani hari-hari yang semakin berat…..
Menangis mengadu, hanya kepada Allah lah seorang ukhti mengadu, memohon pertolongan, memohon kekuatan, bersandar…..karena Dia lah satu-satunya tempat bersandar….

Ukhti…..
Harimu begitu padat, ada yang sibuk menimba ilmu dibangku sekolah, ada yang sibuk menimba ilmu dibangku kuliah, ada yang sibuk mengais rezeki dikantor-kantor, ada yang sibuk mendulang rezeki dari usaha dagangnya…..
kalian sungguh sibuk, namun nafas dakwah tak pernah terpisah dari kehidupan kalian, amanah dakwah yang kalian emban amatlah berat…..

Semua kalian jalani dengan tawadzun, tanpa melupakan dakwah di keluarga sendiri, kalian ummahat pencetak generasi Rabbani, kalian kakak yang mampu membina adik-adiknya mengenal indahnya islam dengan kasih sayang, kalian adik manis yang mampu membujuk orang tuanya mengaji bersama dan membuat program-program keluarga yang islami, kalian juga istri yang mampu menyokong aktivitas dan produktivitas dakwah suaminya, kalian benar-benar membuat para bidadari syurga cemburu…..

Hadirmu selalu di nanti, saat kau pergi semua merindukan kembalimu….
Sungguh berarti keberadaanmu duhai ukhti…..

Ukhti…….
Lembut perangaimu, jujur kata-katamu, terjaga lisanmu, hangat senyummu, lincah gerakmu, lurus akidahmu, indah akhlakmu, terjaga ibadahmu, sungguh istimewa dirimu…….engkau bahkan lebih baik dari bidadari syurga…ukhti…

by : http://luqmanbapao13.wordpress.com/2011/03/27/wahai-ukhti/#respond

Bukan Puisi Cinta

Aku tahu bahwa rasa ini adalah anugerah dari-Nya
dan Aku juga tahu bahwa rasa ini mungkin tak berbalas seperti harapku
Tapi aku lebih tahu bahwa rasa ini sangat perlu untuk dikeluarkan, setidaknya lewat tulisan ini bila memang belum waktunya
Tersusun rapih memori demi memori, yang mungkin tak seberapa istimewa bagimu
tak sengaja bingkai-bingkai memori ini tersimpan sejak jumpa pertama, yang mungkin bahkan tak sama sekali ada di lemari hatimu
bila hujan turun membasahi batang pohon yang mati itu, kemudian lumut kecil pun tumbuh
harapku rasa ini seperti hujan itu yang lambat laun menumbuhkan rasa di hatimu
Lalu timbul pertanyaan, Kenapa tak ku utarakan saja padamu?
kenapa tak ku sampaikan saja tentang isi hatiku padamu?
Namun lebih jauh kumembatin, sebegitu egoiskah aku? sampai menampikkan akibatnya bagimu
padahal ku tahu belum siapnya kau mendengar apapun dariku
Meski tak setiap hariku bertemu wajah denganmu
meski tak setiap hari gendang telingaku tergetar oleh suaramu
namun tiap aksara yang kau layangkan di media sosialmu sungguh lebih dari cukup membasahi keringnya hatiku
Maafkan bila tulisan ini begitu pengecut bagimu
maafkan bila tak bisa kutunjukkan rasaku dalam bersikap kepadamu
karena bagiku kini hanya seperti ini lah yang terbaik bagimu, yang berarti juga baik bagiku…

by : http://www.ramadoni.com/2011/02/7-keajaiban-dunia/#more-1288